I. Pendahuluan
1.1
Latar Belakang.
Pembangunan ekonomi merupakan suatu usaha peningkatan produktifitas
melaui proses produksi dengan cara pemanfaatan sumberdaya potensial yang
dimiliki oleh daerah baik sumber daya alam, sumber daya manusia maupun sumber
daya ekonominya secara optimal guna meningkatkan tingkat kesejahteraan
masyarakatnya. Dengan demikian pembangunan ekonomi daerah adalah proses dimana
pemerintah daerah dan masyarakatnya mengelola sumber-sumber daya yang ada dan
membentuk suatu pola kemitraan antara pemerintah daerah dan dengan sektor
swasta untuk menciptakan suatu lapangan kerja baru dan merangsang perkembangan
kegiatan ekonomi (pertumbuhan ekonomi) dalam wilayah tersebut (Lincolin
Arsyad,1999).
Tingkat pertumbuhan ekonomi atau kenaikan nilai Produk Domestik Regional
Bruto (PDRB) merupakan salah satu indikator makro yang sering digunakan
disamping indikator makro lainnya seperti tingkat penciptaan kesempatan kerja (employment) dan kestabilan harga (price stability). Dengan demikian pada
hakekatnya, pembangunan ekonomi adalah serangkaian usaha dan kebijakan yang
bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, memperluas lapangan kerja,
memeratakan distribusi pendapatan masyarakat, meningkatkan hubungan ekonomi
regional dan melalui pergeseran kegiatan ekonomi dari sektor primer ke sektor
sekunder dan tersier. Dengan perkataan lain arah dari pembangunan ekonomi
adalah mengusahakan agar pendapatan masyarakat naik, disertai dengan tingkat
pemerataan yang sebaik mungkin. Oleh sebab itu, perlu disajikan statistik PDRB
secara berkala, untuk digunakan sebagai bahan perencanaan pembangunan regional
khususnya di bidang ekonomi. Rumusan
Masalah
Sektor-sektor ekonomi apakah yang paling strategis dan potensial untuk
dikembangkan sebagai penunjang perubahan ekonomi Kota Cimahi.
1.2
Tujuan
Penulisan
ini bertujuan untuk mengetahui sektor manakan yang memberikan kontribusi paling
besar dan untuk mengetahui bagaimana sektor-sektor tersebut dapat memberikan
kontribusi.
II.
Tinjauan Pustaka
2.1
Pengertian Produk Domestik Regional
Bruto (PDRB).
Produk Domestik
Regional Bruto (PDRB) merupakan nilai tambah bruto seluruh barang dan jasa yang
tercipta atau dihasilkan di wilayah domestik suatu wilayah yang timbul akibat
berbagai aktivitas ekonomi dalam suatu periode tertentu tanpa memperhatikan
apakah faktor produksi yang dimiliki residen atau non-residen. Penyusunan PDRB
dapat dilakukan melalui 3 (tiga) pendekatan yaitu pendekatan produksi, pengeluaran,
dan pendapatan yang disa`jikan atas dasar harga berlaku dan harga konstan.
PDRB atas dasar harga berlaku atau dikenal dengan PDRB nominal disusun
berdasarkan harga yang berlaku pada periode penghitungan, dan bertujuan untuk
melihat struktur perekonomian. Sedangkan PDRB atas dasar harga konstan disusun
berdasarkan harga pada tahun dasar dan bertujuan untuk mengukur pertumbuhan
ekonomi.
2.2
Kegunaan Produk Domestik Regional Bruto.
Data PDRB adalah salah satu indikator
makro yang dapat menunjukkan kondisi perekonomian daerah dalam periode waktu
tertentu yaitu biasanya setiap tahun. Manfaat yang dapat diperoleh dari
data ini antara lain adalah:
1. PDRB
harga berlaku (nominal) menunjukkan kemampuan sumber daya ekonomi yang
dihasilkan oleh suatu wilayah. Nilai PDRB yang besar menunjukkan kemampuan
sumber daya ekonomi yang besar, begitu juga sebaliknya.
2. PDRB
harga konstan (riil) dapat digunakan untuk menunjukkan laju pertumbuhan ekonomi
secara keseluruhan atau setiap kategori dari tahun ke tahun.
3. Distribusi
PDRB harga berlaku menurut kategori menunjukkan struktur perekonomian atau
peranan setiap kategori ekonomi dalam suatu wilayah. Kategori-kategori ekonomi
yang mempunyai peran besar menunjukkan basis perekonomian suatu wilayah.
4.
PDRB perkapita atas dasar harga berlaku
menunjukkan nilai PDRB per satu orang penduduk.
5. PDRB
perkapita atas dasar harga konstan berguna untuk mengetahui pertumbuhan nyata
ekonomi per kapita penduduk suatu wilayah.
III.
Pembahasan
3.1
Pertumbuhan Ekonomi.
Perekonomian Kota
Cimahi pada tahun 2015 mengalami percepatan dibandingkan dengan pertumbuhan
tahun sebelumnya. Laju pertumbuhan PDRB Kota Cimahi tahun 2015 mencapai 5,78
persen, sedangkan tahun 2013 sebesar 5,35 persen. Pertumbuhan ekonomi tertinggi
dicapai oleh kategori Jasa Pendidikan sebesar 20,53 persen. Sedangkan seluruh
kategori ekonomi PDRB yang lain pada tahun 2014 mencatat pertumbuhan yang
positif.
Tujuh belas kategori kategori ekonomi di Kota Cimahi pada tahun ini
tumbuh positif, pertumbuhan terbesar terjadi pada kategori Jasa Pendidikan yang
tumbuh sebesar 20,53 persen, sedangkan kategori yang mengalami pertumbuhan
melambat adalah kategori Pemerintahan, Pertahanan dan Sosial Wajib yang
mengalami penurunan hingga 0,44 persen.
Adapun kategori lainnya
berturut-turut mencatat pertumbuhan yang positif, di antaranya kategori Jasa
Pendidikan sebesar 20,53 persen, Jasa Informasi dan komunikasi 18,49 persen.
kategori Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial sebesar 12,60 persen, kategori Jasa
Perusahaan sebesar 6,51 persen kategori Jasa Lainnya sebesar 5,85 persen, kategori
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang sebesar 5,83 persen
kategori Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
sebesar 5,66 persen kategori Transportasi dan Pergudangan sebesar 5,56 persen,
kategori Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum sebesar 5,40 persen, kategori Pengadaan Listrik, Gas
sebesar 5,54 persen kategori Konstruksi sebesar 5,19 persen, kategori Real
Estat sebesar 4,70 persen, kategori Industri Pengolahan sebesar 4,28 persen.
persen, kategori Jasa Keuangan dan Asuransi sebesar 2,51 persen, kategori kategori Pertanian, Kehutanan dan Perikanan sebesar 1,97 persen, dan
kategori Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib
mencatat sebesar (0,44) persen.
Tabel 1. Pertumbuhan Riil PDRB Kota Cimahi
Menurut Kategori (%),
2013-2017
No
|
Kategori
|
2013
|
2014
|
2015
|
2016*
|
2017**
|
1
|
Pertanian,
Kehutanan, dan Perikanan
|
4,87
|
(0.10)
|
2.12
|
2.94
|
1.97
|
2
|
Pertambangan dan Penggalian
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
3
|
Industri Pengolahan
|
3.00
|
4.23
|
3.94
|
4.56
|
4.28
|
4
|
Pengadaan
Listrik dan Gas
|
6.40
|
4.87
|
5.30
|
6.24
|
5.54
|
5
|
Pengadaan
Air, Pengelolaan Sampah
|
9.51
|
3.99
|
3.97
|
5.41
|
5.83
|
6
|
Konstruksi
|
5.29
|
4.27
|
10.21
|
3.92
|
5.19
|
7
|
Perdagangan
Besar dan Eceran
|
7.76
|
7.35
|
5.73
|
5.17
|
5.66
|
8
|
Transportasi
dan Pergudangan
|
1.82
|
1.38
|
4.72
|
4.72
|
4.72
|
9
|
Informasi
dan Komunikasi
|
20.80
|
20.82
|
16.57
|
13.19
|
18.49
|
10
|
Jasa
Keuangan dan Asuransi
|
15.57
|
13.14
|
13.53
|
15.60
|
2.51
|
11
|
Real
Estate
|
3.25
|
6.54
|
6.93
|
5.62
|
4.70
|
12
|
Jasa
Perusahaan
|
11.96
|
13.98
|
11.44 | 3.41
|
6.51
|
13
|
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan
|
(0.09)
|
5.94
|
(0.01)
|
(0.44)
|
10.18
|
14
|
Jasa
Pendidikan
|
4.32
|
4.96
|
13.74
|
10.12
|
20.53
|
15
|
Jasa
Kesehatan
|
5.33
|
6.24
|
8.11
|
12.60
|
5.47
|
16
|
Jasa
lainnya
|
5.11
|
7.67
|
4.01
|
4.02
|
5.85
|
Produk
Domestik Regional Bruto
|
5.30
|
5.50
|
6.24
|
5.35
|
5.78
|
Sumber: Produk Domestik
Regional Bruto Kota Cimahi 2013-2017
Catatan : * Angka sementara
** Angka sangat sementara
Total nilai tambah
bruto atas dasar harga berlaku dari kelompok primer pada tahun 2017 mencapai Rp
53,80 milyar atau meningkat sebesar 15,92 persen dibanding tahun sebelumnya,
hal ini mengalami peningkatan dibanding kenaikan pada tahun 2016 yang mencapai
hingga 14,81 persen.
Adapun kelompok sektor sekunder dan
kelompok tertier masing- masing menghasilkan nilai tambah bruto sebesar Rp
12,43 triliun dan Rp 8,08 triliun, atau
mengalami kenaikan masing-masing sebesar 11,99 persen dan 11,68 persen
dibanding tahun sebelumnya.
Tabel 2. PDRB Kota Cimahi Atas Dasar Harga
Berlaku dan Harga Konstan Tahun
2013-2017 (Juta Rupiah)
KATEGORI
|
Harga Berlaku
|
Harga Konstan
|
||
2013
|
2017***
|
2013
|
2017***
|
|
[1]
|
[2]
|
[3]
|
[4]
|
[5]
|
I. Primer
|
32,469
|
53,802
|
32,469
|
34,773
|
1.
Pertanian,
Kehutanan & Perikanan
|
32,469
|
53,802
|
32,469
|
34,773
|
2.
Pertambangan dan
Penggalian
|
0
|
0
|
0
|
0
|
II. Sekunder
|
8,544,943
|
12,432,169
|
8,544,943
|
10,228,562
|
1. Industri
Pengolahan
|
6,732,833
|
9,752,252
|
6,732,833
|
7,953,367
|
2. Pengadaan
Listrik & Gas
|
36,631
|
49,360
|
36,631
|
45,353
|
3. Pengadaan Air, Pengelolaan
Sampah, Limbah
|
8,186
|
11,063
|
8,186
|
9,874
|
4. Bangunan
|
1,767,293
|
2,619,495
|
1,767,293
|
2,219,968
|
III.
Tersier
|
4,994,198
|
8,082,749
|
4,994,198
|
6,689,892
|
1. Perdagangan Besar
dan Eceran
|
2,384,500
|
3,600,479
|
2,384,500
|
3,007,407
|
2. Transportasi dan Pergudangan
|
494,434
|
754,947
|
494,434
|
578,832
|
3. Penyediaan
Akomodasi dan
Makan Minum
|
163,098
|
285,428
|
163,098
|
210,562
|
4. Informasi dan Komunikasi
|
479,011
|
859,816
|
479,011
|
904,780
|
5. Jasa Keuangan dan Asuransi
|
318,927
|
590,403
|
318,927
|
485,450
|
6. Real Estate
|
119,659
|
187,616
|
119,659
|
150,751
|
7. Jasa Perusahaan
|
19,782
|
34,738
|
19,782
|
27,674
|
8. Administrasi Pemerintahan
|
362,877
|
549,543
|
362,877
|
382,337
|
9. Jasa
Pendidikan
|
359,328
|
723,139
|
359,328
|
569,381
|
10.Jasa Kesehatan & Kegiatan
Sosial
|
92,417
|
175,447
|
92,417
|
125,889
|
11. Jasa Lainnya
|
200,165
|
321,191
|
200,165
|
246,830
|
KOTA CIMAHI
|
13,571,609.94
|
20568719.92
|
13571609.94
|
16953226.64
|
Sumber: Produk Domestik
Regional Bruto Kota Cimahi 2013-2017
Catatan : ***) Angka Sangat Sementara
Untuk nilai tambah bruto atas dasar harga konstan, dimana
faktor inflasi harga sudah ditiadakan, nilai tambah bruto kelompok primer
mencapai Rp 34,77 milyar atau meningkat 1,97 persen dari tahun 2013,
sedangkan kelompok sekunder dan tertier masing-masing menghasilkan nilai tambah
bruto sebesar Rp 10,22 triliun dan Rp 6,69 trilliun atau mengalami kenaikan
masing-masing sebesar 4,49 persen dan 7,85 persen dibanding tahun sebelumnya.
Penurunan kontribusi kelompok sektor sekunder utamanya
terjadi pada peranan sektor industri pengolahan yang kembali mengalami
penurunan dibanding tahun sebelumnya, sehingga meskipun terjadi peningkatan
peranan pada sektor listrik, gas dan air namun belum mampu memberikan andil
pada peningatan kontribusi kelompok sektor sekunder.
Menilik lebih dalam, penurunan kontribusi pada sektor
industri pengolahan terutama terjadi pada sub sektor industri tekstil, barang
dari kulit dan alas kaki yang kembali mengalami penurunan kontribusi,
sebaliknya sub sektor industri makanan, minuman dan tembakau dan sub sektor
pupuk, kimia dan barang dari karet justru mengalami peningkatan kontribusi di
tahun ini.
Sementara itu peranan kelompok sektor tertier terhadap
pembentukan PDRB tercatat terus mengalami peningkatan, kontribusi sektor
tertier pada tahun 2010 sebesar 36,90 persen dan terus meningkat menjadi 39,30
persen di tahun 2017. Hal ini sejalan dengan terus meningkatnya semua
kontribusi sektor pada kelompok sektor ini.
3.2 Nilai Produk Domestik Regional Bruto.
Produk Domestik
Regional Bruto (PDRB) Kota Cimahi pada tahun 2017 atas dasar harga berlaku
mencapai Rp 20,57 trilyun sedangkan PDRB atas dasar harga konstan tercatat
sebesar Rp 16,93 trilyun. Bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, PDRB atas dasar harga
berlaku mengalami kenaikan sebesar Rp 2,18 trilliun atau meningkat sebesar
11,88 persen dari tahun sebelumnya. Begitu pula dengan PDRB atas dasar harga
konstan yang mengalami kenaikan sebesar Rp 0,93 trilyun atau meningkat sebesar
5,78 persen dari tahun sebelumnya.
Tabel 2.
PDRB Kota Cimahi Tahun 2013-2017
Uraian
|
2013
|
2014
|
2015*
|
2016**
|
2017 ***
|
PDRB Berlaku
|
13,58
|
14,93
|
16,50
|
18,38
|
20,57
|
PDRB
Konstan
|
13,57
|
14,32
|
15,21
|
16,07
|
16,95
|
Sumber:
Produk Domestik Regional Bruto Kota Cimahi 2013-2017
Catatan
: *) Angka Perbaikan
**) Angka Sementara
***) Angka
Sangat Sementara
Tingkat perkembangan
perekonomian Kota Cimahi sejak tahun 2010 hingga tahun 2014 terus mengalami
peningkatan. Nilai PDRB atas dasar harga berlaku pada tahun 2010 tercatat
sebesar Rp 13,57 trilyun dan meningkat hingga Rp 20,57 trilyun di tahun 2014.
Begitu pula dengan nilai PDRB atas dasar harga konstan yang mengalami peningkatan hingga sebesar
Rp 16,95 trilyun di tahun 2014, pertumbuhan ini meskipun tidak terlalu tinggi
namun relatif cukup baik.
3.3 Struktur Ekonomi
Struktur perekonomian suatu daerah
dapat dilihat dari distribusi persentase PDRB kelompok kategori yang terdiri
dari kelompok kategori primer, kelompok kategori sekunder dan kelompok kategori
tersier. Kelompok kategori primer terdiri dari kategori Pertanian, Kehutanan
dan Perikanan; Pertambangan dan Penggalian.
Kelompok kategori sekunder terdiri dari kategori Industri Pengolahan;
Pengadaan Listrik, Gas; Pengadaan Air; Konstruksi. Kemudian kelompok kategori tersier terdiri dari
kategori Perdagangan Besar dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor; Transportasi
dan Pergudangan; Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum; Informasi dan
Komunikasi; Jasa Keuangan; Real Estat; Jasa Perusahaan; Administrasi
Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib; Jasa Pendidikan, Jasa
Kesehatan dan Kegiatan Sosial dan Jasa Lainnya.
Selama periode 2013-2017, Walaupun struktur sebagian
masyarakat Kota Cimahi masih pada kelompok kategori sekunder namun secara
perlahan telah bergeser dari kelompok kategori sekunder ke kelompok kategori
tersier yang terlihat dari besarnya kenaikan/penurunan peranan masing-masing
kelompok kategori ini terhadap pembentukan PDRB Kota Cimahi. Pada tahun 2017,
kelompok kategori sekunder memberikan sumbangan sebesar 60,44 persen yang
mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar 62,96 persen.
Kelompok kategori primer dan tersier memberikan sumbangan masing-masing sebesar
0,26 persen dan 39,30 persen. Kedua kelompok kategori ini mengalami peningkatan
dibandingkan dengan tahun 2013 yang menyumbang masing-masing sebesar 0,24 persen
dan 36,80 persen.
1. Pertanian, Kehutanan dan Perikanan.
Kategori ini mencakup kategori Pertanian, Peternakan, Perburuan, dan Jasa
Pertanian yang terdiri atas sub kategori tanaman pangan, tanaman hortikultura,
tanaman perkebunan, peternakan, dan jasa pertanian dan perburuan, Kategori ini
sulit diharapkan dalam penyerapan tenaga kerja karena menyempitnya lahan
pertanian di Kota Cimahi.
Pada tahun 2017 Kategori Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan memberi
kontribusi terhadap PDRB atas dasar harga berlaku sebesar 0,26 persen. Sub
kategori tanaman pangan merupakan penyumbang paling kecil terhadap kategori
dari seluruh nilai tambah, dimana sumbangan kategori pertanian mengalami
penurunan tiap tahunnya, pada tahun 2016 sebesar 2,94 persen sedangkan pada
tahun 2017 sebesar 1,97 persen.
2.
Pertambangan dan Penggalian.
Pada Kategori Pertambangan dan Penggalian,
kategori ini tidak di miliki oleh Kota cimahi sejak tahun 2004 tidak memiliki
sumbangan terhadap perekonomian Kota Cimahi.
3.
Industri Pengolahan.
Pada Kategori Industri
Pengolahan, kategori yang menyumbang peranan terbesar adalah Industri Tekstil
dan Pakaian Jadi sebesar 43,11 persen pada tahun 2017, kemudian diikuti oleh
Industri logam dasar, danindustry
alat angkutan sebesar 0,93 persen dan 0,75 persen, selanjutnya Industri Barang
Logam; Komputer, Barang Elektronik, Optik; dan Peralatan Listrik sebesar 0,64
persen. Industri Makanan dan Minuman sebesar 0,55 persen, Selanjutnya Barang
Galian Bukan Logam 0,34 persen, Industri Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki
0.28 persen, Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus dan Barang Anyaman dari
Bambu, Rotan dan Sejenisnya 0,26 persen, Industri Mesin dan Perlengkapan 0,18
persen. Industri Furnitur 0.13
persen Industri Pengolahan Lainnya jasa reparasi dan Pemasangan Mesin dan
Peralatan sebesar 0,12 persen, Sedangkan peranan kategori kategori industri
yang memberikan kontribusi terkecil adalah Industri. Kertas dan Barang dari
Kertas, Percetakan dan Reproduksi Media Rekaman sebesar 0,06 persen Industri
Kimia, Farmasi dan Obat Tradisional yaitu sebesar 0,03 Industri Karet, Barang
dari Karet dan Plastik 0,02 persen.
Secara keseluruhan,
laju pertumbuhan kategori Industri Pengolahan pada tahun 2017 adalah sebesar
4,28 persen. Kategori yang mencatatkan laju pertumbuhan terbesar adalah
Industri Barang Logam; Komputer, Barang Elektronik, Optik; dan Peralatan
Listrik sebesar 6,66 persen pada tahun
2017, kemudian diikuti oleh Industri Makanan dan Minuman sebesar 6,22
persen.
4.
Pengadaan Listrik dan Gas
Kategori Pengadaan Listrik dan Gas berkontribusi sebesar 0,24 persen
terhadap perekonomian Kota Cimahi pada tahun 2017. Dari kontribusi tersebut,
sebanyak 0,24persennya disumbangkan oleh kategori Ketenagalistrikan, sedangkan
untuk subkategori Pengadaan Gas dan Produksi Es tidak ada.
Laju pertumbuhan ekonomi kategori Pengadaan Listrik
dan Gas pada tahun 2017 adalah sebesar 5,54 persen. kategori ini di sumbangkan
oleh kategori Ketenagalistrikan tumbuh sebesar 5,54 persen tanpa Pengadaan Gas
dan Produksi Es.
5.
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah
dan Daur Ulang.
Kategori ini mencakup kegiatan ekonomi
pengumpulan, pengolahan dan penditribusian air melalui berbagai saluran pipa
untuk kebutuhan rumah tangga dan industri. Termasuk juga kegiatan pengumpulan,
penjernihan dan pengolahan air dan sungai, danau, mata air, hujan dll. Tidak
termasuk pengoperasian peralatan irigasi untuk keperluan pertanian. Peranan
kategori ini terhadap perekonomian di Kota Cimahi selama tahun 2013-2017
sebesar 0,05 persen. Sedangkan laju pertumbuhannya sangat berfluktuatif, yaitu
sebesar 9,51 persen, 3,99 persen, 3,97 persen, 5,41 persen, dan 5,83 persen
berturut-turut untuk tahun 2013-2017.
6. Konstruksi.
Pada tahun 2017 kategori konstruksi menyumbang sebesar 12,74 persen
terhadap total perekonomian Kota Cimahi, menurun dibandingkan pada tahun 2016
sebesar 12,85 persen. Tren peningkatan kontribusi kategori ini juga terlihat
pada tahun-tahun di antaranya (2010-2012) yaitu sebesar berturut-turut 13,02
persen, 12,76 persen, dan 13,01 persen. Dengan penghitungan atas dasar harga
konstan 2013, laju pertumbuhan konstruksi Kota Cimahi mengalami peningkatan
dari 3,92 persen pada tahun 2016 menjadi 5,19 persen pada tahun 2017.
7. Perdagangan
Besar dan Eceran.
Selama 5 tahun terakhir, Kategori Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi
Mobil dan Sepeda Motor menyumbang di atas 17,50 persen. Pada tahun 2017,
kontribusi kategori ini sebesar 2,53 persen, disumbangkan oleh Perdagangan
Besar dan Eceran, Bukan Mobil dan Sepeda Motor. Sedangkan sebesar 14,97 persen
disumbangkan oleh kategori Perdagangan Mobil, Sepeda Motor dan Reparasinya.
8.
Transportasi dan Pergudangan.
Kategori Transportasi dan Pergudangan terdiri dari 6 kategori, yaitu
Angkutan Rel, Angkutan Darat, Angkutan Laut, Angkutan Sungai, Danau, dan
Penyeberangan, Angkutan Udara, serta Pergudangan dan Jasa Penunjang Angkutan.
Kategori Angkutan Udara memberikan kontribusi kecil selama 5 tahun terakhir,
dengan nilai kontribusi terhadap kategori ini sebesar 3,67 persen pada tahun
2017. Sedangkan penyumbang terbesar didalam kategori adalah Angkutan Darat
sebesar 3,30 persen (98,00 persen terhadap transportasi dan Pergudangan) dan
Jasa Penunjang Angkutan, Pos dan Kurir sebesar 0,06 persen serta Angkutan Rel
0,01 persen pada tahun 2017.
9. Informasi dan Komunikasi.
Kategori informasi dan komunikasi memiliki peranan
sebagai penunjang aktivitas di setiap bidang ekonomi. Dalam era globalisasi,
peranan kategori ini sangat vital dan menjadi indikator kemajuan suatu bangsa,
terutama jasa telekomunikasi. Peranan kategori ini terhadap perekonomian di
Kota Cimahi selama tahun 2013-2017 sebesar 2,35 persen, 2,48 persen, 2,64
persen, 2,94 persen, dan 2,87 persen. Sedangkan laju pertumbuhannya menunjukkan
pertumbuhan yang fluktuatif, yaitu sebesar
22,80 persen, 20,82 persen, 16,57
persen, 13,19 persen, dan 18,49 persen berturut-turut untuk tahun 2013-2017.
10. Jasa Keuangan dan Asuransi.
Kegiatan ekonomi pada kategori jasa perantara keuangan menjadi penyumbang
mayoritas kontribusi perekonomian pada kategori
jasa keuangan dan asuransi ini. Selama tahun 2013-2017, kontribusinya
mendominasi dengan lebih dari 95,69 persen terhadap PDRB kategori jasa keuangan
dan asuransi. Penyumbang berikutnya adalah sekitar 1 persen dari kategori Jasa
Keuangan Lainnya dengan sumbangan 1,71 persen, kategori Jasa Penunjang Keuangan
dengan nilai kontribusi terhadap kategori ini sebesar 1,47 persen dan terakhir
Asuransi dan Dana Pensiun pada kisaran dengan nilai kontribusi terhadap
kategori ini sebesar 1,13 persen.
Sedangkan laju pertumbuhannya menunjukkan
pertumbuhan yang fluktuatif, yaitu sebesar 2,51 persen pada Kategori Jasa
keuangan dan Asuransi Pada Tahun 2017. Laju tertinggi ada pada sub kategori
kategori Jasa Keuangan Lainnya dengan sebesar 13,18 persen, asuransi dan dana
pension denganlaju 9,20 persen, jasa perantara keuangan dengan laju sebesar
8,35 persen. Sedangkan subkategori jasa perantara keuangan lainnya 2,18 persen.
11. Real Estate.
Kategori real estate memberikan
kontribusi yang relatif kecil bagi PDRB Kota Cimahi dengan peranan sebesar hampir
1 persen. Selama tahun 2013-2017, secara berturut-turut sumbangan kategori real
estat sebesar 0,88 persen, 0,88 persen, 0,89 persen, 0,90 persen, dan 0,91
persen. Sedangkan laju pertumbuhan ekonomi kategori ini dari tahun ke tahun
mengalami fluktuasi, pada tahun 2017 yaitu sebesar 4,70 persen
dibandingkan pada tahun 2013 sebesar
3,25 persen, dan senantiasa menunjukkan pertumbuhan yang relatif stabil dengan
kisaran pertumbuhan antara 3-6 persen atas dasar harga konstan 2013.
12. Jasa Perusahaan.
Selama 5 tahun terakhir, kontribusi kegiatan
ekonomi pada kategori jasa perusahaan relatif tidak banyak berubah, yaitu dari
0,15 persen pada tahun 2013, menjadi 0,16 persen, 0,17 persen, 0,17 persen, dan
0,17 persen untuk tahun 2014-2017. Hal ini menunjukkan pula peranan kategori
ini relatif kecil dibandingkan peranan kategori-kategori lainnya pada
perekonomian Kota Cimahi. Sedangkan laju pertumbuhannya mengalami perlambatan
dari11,96 persen pada tahun 2013 menjadi 6,51 persen
pada tahun 2017. Pada tahun 2014-2016 pertumbuhan kategori jasa perusahaan
adalah sebesar 13,98 persen, 11,44 persen, dan 3,41 persen.
13. Administrasi
Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib.
Kategori ini meliputi kegiatan yang sifatnya
pemerintahan, yang umumnya dilakukan oleh administrasi pemerintahan termasuk
juga perundang-undangan dan penterjemahan hukum yang berkaitan dengan
pengadilan dan menurut peraturannya. Selama tahun 2013-2017 peranannya relatif
stabil dengan menunjukkan sedikit penurunan, yaitu dengan nilai kontribusi
sebesar 2,67 persen, 2,58 persen, 2,94 persen, 2,85 persen dan 2672 persen.
Sedangkan laju pertumbuhannya negatif dengan tren yang meningkat tajam, yaitu
dari sebesar 10,18 persen di tahun 2013 menjadi (0,44) persen di tahun 2017.
14. Jasa Pendidikan.
Pada tahun 2017 jasa pendidikan menyumbang sebesar 3,52 persen terhadap
total perekonomian Kota Cimahi, meningkat dibandingkan pada tahun 2013 sebesar
2,65 persen. Tren peningkatan kontribusi kategori ini juga terlihat pada tahun
2014-2016 yaitu berturut-turut sebesar 2,88 persen, 3,07 persen, dan 3,25
persen. Dengan penghitungan atas dasar harga konstan2010, laju pertumbuhan jasa
pendidikan Kota Cimahi mengalami percepatan dari 4,32 persen pada tahun 2013
menjadi 20,53 persen pada tahun 2017.
15. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial.
Kategori ini mencakup kegiatan penyediaan jasa kesehatan dan kegiatan
sosial yang cukup luas cakupannya. Pada tahun 2017, kontribusinya terhadap
perekonomian Kota Cimahi sebesar 0,85 persen dengan laju pertumbuhan sebesar
12,60 persen. Selama tahun 2013-2017 peranannya relatif stabil, yaitu dengan
nilai kontribusi sebesar 0,68 persen, 0,71 persen, 0,75 persen, 0,80 persen
0,85 persen. Sedangkan laju pertumbuhannya meningkat terus menerus setiap
tahunnya selama periode 2013-2017 dengan laju pertumbuhan 5,62 persen, 5,33
persen, 6,24 persen, 8,11 persen dan 12,60 persen.
16. Jasa
Lainnya.
Kontribusi Jasa Lainnya terhadap perekonomian Kota Cimahi relatif kecil
yaitu berturut-turut selama periode 2013-2017 sebesar 1,47 persen, 1,52 persen,
1,52 persen, 1,52 persen, dan 1,56 persen. Sedangkan laju pertumbuhannya selalu
positif dan berfluktuatif, masing-masing yaitu 5,11 persen, 7,67 persen, 4,015
persen, 4,02 persen, dan 5,85 persen pada periode yang sama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar